Hukum Tidur Di Lantai Menurut Islam, Boleh Atau Tidak?

Tidur di lantai menurut islam

Tidur di lantai menurut islam. Sleepers mungkin pernah mendengar bahwa tidur di lantai punya nilai khusus dalam Islam atau gaya hidup sederhana. Tapi kamu juga mungkin bertanya: apakah hal itu benar-benar dianjurkan? Apakah aman untuk kesehatan? 

Tenang aja, kami akan bantu kamu memahami semuanya dengan jelas  mulai dari hukumnya, dalilnya, praktiknya, hingga bagaimana menerapkannya di kamar kos, rumah minimalis atau saat safar. Yuk simak bersama.

Di artikel ini kami punya tiga tujuan untuk kamu:

  1. Membantu kamu memahami hukum tidur di lantai dalam Islam.

  2. Mengetahui dalil, adab, manfaat dan risikonya.

  3. Memberikan panduan praktis sesuai tuntunan syariat supaya kamu bisa memutuskan sendiri dengan tenang.

Pengantar Tidur di Lantai dalam Islam

Dalam tradisi Islam, hidup sederhana mendapat tempat yang sangat penting. Nabi Muhammad ï·º dan para sahabatnya tidak menempati tempat tidur mewah atau tinggi. Mereka sering tidur di alas sederhana atau tikar.

Kesederhanaan ini bukan untuk menunjuk-nunjuk, melainkan sebagai bentuk syukur dan kesiapan menghadapi akhirat. Islam pun fleksibel selama tidak menimbulkan bahaya atau mudarat dalam tubuh dan ibadahmu.

Hukum Tidur di Lantai Menurut Islam

Tidak Ada Larangan Khusus

Kita tidak menemukan larangan eksplisit dalam Al-Qur’an atau hadis sahih yang menyatakan tidur di lantai haram. Prinsip umum fikhih adalah bahwa sesuatu boleh (mubah) selama tidak ada dalil yang melarang dan tidak menimbulkan bahaya. Jadi bagi kamu yang mempertimbangkan tidur di lantai, hukum dasarnya adalah mubah, selama kondisi mendukung dan tidak menyakiti tubuhmu.

Sunnah Kesederhanaan

Meskipun tidak wajib, tidur di lantai atau alas sederhana bisa punya nilai sunnah ketika kamu niat meneladani kesederhanaan Rasulullah ï·º. Kita tahu ada riwayat bahwa beliau pernah tidur di tikar atau pelepah kurma yang bahkan meninggalkan bekas di tubuhnya. Nilai yang bisa ditarik: menjauhi kemewahan berlebihan dan merangkul kesederhanaan sebagai gaya hidup muslim yang seimbang.

Dalil dan Pendapat Ulama

Dalil Hadis tentang Tempat Tidur Nabi

Dalam salah satu riwayat disebut bahwa tubuh Nabi ï·º pernah menunjukkan bekas dari alas tidur yang tipis atau tikar yang beliau gunakan. Ini menjadi contoh nyata bahwa beliau memilih kondisi sederhana. Dari sana ulama menyimpulkan bahwa tidur di lantai atau alas tipis memang menjadi bagian dari sunnah kesederhanaan.

Pendapat Ulama tentang Tidur di Lantai

Para ulama menyepakati bahwa tidur di lantai boleh (mubah), namun tetap harus mempertimbangkan kondisi kesehatan dan kenyamanan. Artinya, jika tubuh kamu sehat dan ruangannya mendukung  silakan. Namun jika tidur di lantai justru membuat sakit atau gangguan ibadah  maka tidak dianjurkan. Prioritaskan kenyamanan yang mendukung ibadah dan kesehatanmu.

Adab Tidur dalam Islam (Termasuk Tidur di Lantai)

Sebelum kamu tidur, pastikan kamu lakukan adab-adab berikut:

  • Berwudhu kecil sebelum tidur agar badan dan jiwa merasa segar.

  • Membaca doa dan dzikir tidur  sebagai pengingat bahwa tidur bukan sekadar istirahat fisik tapi juga spiritual.

  • Miring ke kanan ketika tidur  posisi ini dianjurkan karena lebih ringan bagi jantung dan paru-parumu.

  • Memastikan tempat tidurmu (lantai atau alas) bersih, aman, dan bebas dari gangguan.

  • Hindari tidur telungkup  karena posisi ini kurang disukai dalam tradisi adab tidur dan bisa memberi beban bagi tubuhmu.

Tips Tidur di Lantai yang Sesuai Syariat dan Kesehatan

Tidur di Lantai Makin Nyaman : Koleksi Kasur Lipat

Biar kamu tetap nyaman saat memilih tidur di lantai, pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Gunakan alas tipis seperti tikar atau karpet, atau bahkan matras tipis  jangan terlalu empuk agar kamu tetap mendapatkan nuansa sederhana tapi tidak menyiksa tubuhmu.

  • Jaga kebersihan lantai dan suhu ruangan agar tidak lembap atau penuh debu yang bisa memicu alergi atau gangguan pernapasan.

  • Hindari lantai yang lembap atau dingin karena bisa memicu masuk angin atau penyakit tulang.

  • Gunakan bantal tipis yang menjaga postur leher dan kepala agar kamu tidak bangun dengan pegal.

  • Sesuaikan dengan kondisi tubuhmu  kalau kamu merasa kurang cocok, kamu bisa memilih opsi alternatif.

Dan kalau kamu tertarik untuk memilih alas tidur yang sedikit lebih mendukung, kamu bisa cek koleksi kasur Uniland Sleep untuk opsi yang tetap sederhana namun mendukung kenyamananmu.

Kalau kamu lebih suka pilihan yang sangat tipis dan fleksibel  misalnya untuk kamar kos atau safar  silakan juga lihat kasur lipat yang memang dirancang untuk lantai.

Manfaat Tidur di Lantai (Secara Fisik & Spiritual)

Manfaat Fisik

  • Permukaan yang lebih keras bisa membantu postur tubuhmu tetap netral.

  • Beberapa orang melaporkan bahwa setelah tidur di lantai mereka merasa kurang pegal punggung daripada di kasur super empuk.

  • Ruang tidur yang lebih sederhana dan dekat dengan lantai bisa meningkatkan sirkulasi udara, terutama di ruangan kecil.

Manfaat Spiritual

  • Melatih kamu untuk hidup sederhana dan tidak terpaku pada kemewahan.

  • Menumbuhkan rasa syukur terhadap nikmat Allah, bahwa kita tidak selalu butuh yang besar.

  • Mengurangi kemewahan yang kadang bisa memicu kemalasan atau kurang refleksi spiritual.

Risiko dan Kekurangan Tidur di Lantai

  • Tidak cocok bagi kamu yang punya scoliosis, nyeri kronis, atau kondisi sendi yang sensitif  karena permukaan keras bisa memperparah.

  • Risiko kedinginan atau masuk angin jika lantai tidak hangat atau ruangan kurang ventilasi.

  • Lantai lembap atau berdebu bisa berbahaya bagi paru-paru, terutama jika kamu punya alergi atau asma.

  • Bagi orang tua, ibu hamil, atau yang baru pulih sakit  tidur di lantai bisa menjadi beban tambahan yang tidak ideal.

Kalau tubuh kamu kurang cocok dengan lantai keras, kamu bisa pilih alas yang lebih mendukung postur, dan panduan ukuran kasur bisa kamu cek di sini.

Contoh Aplikasi dalam Kehidupan Muslim

  • Kamu yang ingin hidup lebih sederhana dan meminimalisir tempat tidur tinggi bisa memilih tidur di alas rendah sebagai bentuk latihan dan refleksi.

  • Santri atau jamaah di masjid sering bermalam di lantai saat itikaf atau kegiatan dakwah  ini contoh nyata bagaimana tidur di lantai diterapkan.

  • Saat safar atau dalam kondisi darurat, kamu bisa adaptasi dalam kamar kos atau ruang terbatas dengan alas tipis. Artikel dari blog tentang tips bisa tidur saat perjalanan mudik bisa kamu baca untuk tips kenyamanan tambahan.

  • Untuk kamu yang tinggal di kamar minimalis atau apartemen kecil, gaya tidur sederhana ini makin relevan  dan artikel tentang model tempat tidur minimalis 2025 juga membantu merancang ruangmu agar nyaman namun sederhana.

Rekomendasi Praktis Menurut Sunnah

  • Prioritaskan kenyamanan yang tidak mengganggu ibadah atau kesehatanmu  karena tujuan utama adalah agar kamu bisa bangun dengan fit dan siap beribadah.

    Jangan memaksakan diri jika tidur di lantai malah bikin badanmu pegal atau sakit  Islam tidak mendorong kemudharatan.

  • Gunakan alas sederhana agar kamu tetap bisa merasakan nilai kesederhanaan, tapi tetap menjaga kualitas tidurmu.

  • Intinya: hidup sederhana dan tidak berlebihan adalah nilai utama. Bila kamu memilih kasur atau matras tipis sekalipun, itu sah-sah saja selama kamu tidak meninggalkan maksud kesederhanaan.

Pertanyaan Tentang Tidur di lantai menurut islam

1. Apakah tidur di lantai sunnah?
Tidur di lantai bukanlah sunnah yang wajib, namun bagian dari hidup sederhana yang dicontohkan oleh Nabi ï·º dan para sahabat. Bila kamu niat meneladani, itu menjadi nilai rahmat tambahan untukmu.

2. Apakah berbahaya tidur di lantai?
Bagi sebagian orang yang kondisi tubuhnya sehat dan ruangan mendukung, tidur di lantai bisa bermanfaat. Tapi bisa berbahaya jika kamu punya kondisi medis seperti nyeri kronis, ibu hamil, atau lantai tidak bersih/terlalu dingin.

3. Apakah Nabi tidur di lantai?
Ya. Nabi ï·º pernah tidur di alas sederhana seperti tikar atau pelepah kurma yang bahkan meninggalkan bekas di tubuh beliau. Itu menjadi contoh kesederhanaan yang bisa kita teladani.

4. Bolehkah tidur tanpa alas?
Boleh, selama tidak membahayakan kesehatanmu dan tempatnya bersih serta aman. Namun bila tanpa alas malah bikin pegal atau dingin, maka kamu bisa memilih alas tipis agar nyaman.

5. Bagaimana jika lebih nyaman tidur di kasur?
Tidak masalah sama sekali. Islam tidak melarang tidur di kasur selama kamu tidak berlebihan, dan tidurmu tetap mendukung ibadah dan kesehatanmu.

Kesimpulan 

Tidur di lantai menurut Islam hukumnya mubah dan tidak ada larangan khusus, selama tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh atau ibadah. Rasulullah ï·º memiliki kebiasaan tidur di alas tipis sebagai contoh kesederhanaan. Meski demikian, jika tidur di lantai justru membuat badanmu sakit, maka kamu sebaiknya memilih alternatif yang lebih mendukung kesehatanmu.