Sering Ngorok Saat Tidur? Ini Penyebab dan Solusinya!

Kenapa tidur ngorok? Kamu mungkin pernah dibilang ngorok pas tidur, atau justru sering terbangun karena pasangan kamu ngorok keras semalaman.Â
Bagi banyak orang, ini dianggap sepele, semacam hal biasa yang terjadi saat tidur. Tapi tunggu dulu ngorok bukan cuma soal suara. Di balik itu, ada banyak hal yang perlu kamu perhatikan.
Di artikel ini, kami bahas tuntas soal kenapa tidur ngorok bisa terjadi, apa penyebabnya, kapan harus waspada, dan tentu saja, bagaimana kamu bisa mengatasinya. Tenang, semuanya dibahas dengan bahasa yang mudah kamu cerna.
Apa Itu Ngorok dan Bagaimana Itu Terjadi?
Ngorok, atau mendengkur, terjadi saat udara yang kamu hirup nggak bisa mengalir lancar melalui saluran napas selama tidur. Hambatan ini bikin jaringan di tenggorokan, langit-langit mulut, dan hidung bergetar dan muncullah suara dengkuran itu.
Secara medis, ini terjadi karena turbulensi udara yang melewati saluran napas yang menyempit. Getaran jaringan lunak seperti uvula dan faring adalah penyebab utama suara dengkuran.Â
Seperti dijelaskan oleh Royal Berkshire NHS. Relaksasi otot-otot lidah, uvula, dan langit-langit lunak saat tidur dapat mempersempit jalan napas. Efek ini makin besar kalau kamu tidur telentang. National Health Service menyebut posisi ini meningkatkan risiko kolaps sebagian jalan napas.
Penyebab Tidur Ngorok yang Perlu Kamu Tahu
Beberapa kondisi yang sering memicu ngorok antara lain:
-
Struktur Anatomi Tertentu
Langit-langit lunak panjang, uvula besar, amandel membesar, atau rahang kecil bisa mempersempit saluran napas. Menurut Mayo Clinic, ini adalah penyebab umum pada banyak orang. -
Obesitas dan Lingkar Leher Besar
Lemak di sekitar leher bisa menekan saluran napas atas. PMC mencatat hubungan langsung antara BMI, usia, dan risiko ngorok. -
Konsumsi Alkohol dan Obat Penenang
Keduanya bikin otot saluran napas terlalu rileks, sehingga lebih mudah bergetar saat tidur. -
Masalah Hidung dan Nasal Congestion
Pilek, alergi, atau polip hidung bikin kamu sulit bernapas lewat hidung, jadi mulut lebih dominan dan ini memicu dengkuran. NHS.uk juga menyebut nasal resistance sebagai faktor risiko penting. -
Posisi Tidur Telentang
Gravitasi bisa bikin lidah dan langit-langit lunak menutup sebagian saluran napas. Posisi ini paling sering dikaitkan dengan dengkuran keras. Dalam banyak kasus, ngorok muncul dari kombinasi faktor-faktor di atas.
Siapa Saja yang Rentan Mengalami Ngorok?
Ngorok bisa dialami siapa saja. Tapi kamu lebih berisiko kalau:
-
Pria usia dewasa atau lanjut usia
-
Punya BMI tinggi atau leher besar
-
Merokok
-
Sering minum alkohol sebelum tidur
-
Wanita pasca-menopause (karena otot makin lemah)
-
Anak dengan amandel atau adenoid besar
PubMed Central mencatat bahwa kejadian ngorok meningkat seiring usia, BMI (Body Mass Index), dan nilai AHI (apnea-hypopnea index) yang menandakan risiko sleep apnea.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Kamu perlu waspada dan cek ke dokter kalau ngorokmu disertai:
-
Jeda napas saat tidur, terbangun tiba-tiba sambil tersedak
-
Rasa kantuk berlebih di siang hari
-
Sakit kepala di pagi hari
-
Susah fokus
-
Sering buang air kecil malam hari
-
Tekanan darah tinggi
Gejala ini bisa jadi tanda Obstructive Sleep Apnea (OSA). The National Center for Biotechnology menyebut OSA sebagai penyebab paling umum dari ngorok kronis yang berbahaya.
Kondisi ini bikin kamu berhenti napas beberapa detik saat tidur dan bisa berdampak pada jantung dan otak.
Kalau kamu sering merasa ngantuk berlebihan, ada baiknya cek juga artikel ini soal sering mengantuk gejala yang perlu diwaspadai.
Biasanya, dokter akan lakukan wawancara medis, pemeriksaan anatomi wajah, dan tes tidur seperti polisomnografi (PSG). Menurut NCBI, PSG adalah standar emas untuk diagnosis OSA.
Solusi dan Penanganan Ngorok
Ubah Gaya Hidup
Turunkan berat badan, hindari alkohol dan obat penenang, dan jaga waktu tidur tetap konsisten. Jangan lupa, berhenti merokok juga bisa bantu. Mayo Clinic menyarankan gaya hidup sehat sebagai langkah awal paling efektif.
Perbaiki Posisi Tidur
Tidur miring bisa bantu menjaga saluran napas tetap terbuka. Banyak orang pakai bantal khusus agar nggak balik telentang saat tidur. Kamu bisa baca juga tips tidur nyaman di kontrakan sempit kalau kamu tinggal di ruang terbatas.
Gunakan Alat Bantu Non-Invasif
Nasal strip, dilator hidung, atau humidifier bisa membantu ngorok ringan. Tapi menurut publikasi dari Koc Universitesi Hastanesi alat-alat ini kurang efektif buat OSA.
Terapi Medis
Kalau kamu didiagnosis OSA, dokter mungkin akan sarankan pakai CPAP (alat bantu pernapasan) atau mouthpiece yang memajukan rahang bawah. American Academy of Sleep Medicine mendukung pendekatan ini sebagai standar.
Tindakan Bedah (Jika Diperlukan)
Buat kamu yang punya masalah struktur hidung atau tenggorokan, tindakan seperti koreksi deviasi septum atau tonsilektomi bisa jadi solusi. East Sussex NHS Trust menyatakan prosedur ini efektif jika seleksi pasien dilakukan secara ketat.
Kondisi Khusus Ngorok Pada Anak, Ibu Hamil, dan Lansia
-
Anak-anak: Dengkuran pada anak bisa disebabkan oleh amandel atau adenoid yang besar. Mayo Clinic menyarankan adenotonsilektomi kalau masalah ini berdampak pada tidur dan perilaku anak.
-
Ibu Hamil: Ngorok bisa makin parah karena pembengkakan saluran napas dan berat badan naik. National Health Service menyarankan skrining OSA karena berkaitan dengan komplikasi kehamilan.
-
Lansia: Seiring bertambah usia, otot dan jaringan tenggorokan melemah. Inilah kenapa ngorok makin sering terjadi di usia lanjut.
Mitos dan Fakta Ngorok Tidak Selalu Tanda Tidur Nyenyak
Banyak orang masih percaya bahwa ngorok berarti tidurnya pulas. Faktanya, tidur nyenyak mestinya tanpa gangguan napas. American Academy of Dental Sleep Medicine menyebut bahwa suara dengkuran keras, apalagi disertai terbangun dan napas terhenti, adalah tanda tidur yang terganggu.
Ngorok bukan cuma masalah pria wanita pun bisa mengalaminya, terutama setelah menopause. Bahkan anak-anak juga bisa mengalami ngorok kronis yang memengaruhi perkembangan dan kualitas tidur mereka.
FAQ Seputar Tidur Ngorok
1. Apakah semua orang yang ngorok punya sleep apnea?
Tidak selalu. Tapi kalau disertai jeda napas, kantuk ekstrem, atau tekanan darah tinggi, sebaiknya periksa.
2. Apakah posisi tidur bisa bantu?
Tidur miring bisa bantu mencegah lidah jatuh ke belakang dan menutup saluran napas.
3. Apakah nasal strip efektif?
Untuk kasus ringan, bisa. Tapi kalau kamu punya OSA, alat ini nggak cukup.
Kesimpulan
Ngorok memang umum, tapi jangan dianggap remeh. Di balik suara bising itu, bisa saja tersembunyi gangguan serius seperti OSA yang berdampak ke kesehatan jangka panjang.
Mulai dari gaya hidup sehat, memperbaiki posisi tidur, hingga memilih kasur yang tepat bisa jadi langkah awal. Tidur bebas ngorok bisa dimulai dari lingkungan tidur yang tepat, misalnya dengan kasur busa Uniland yang dirancang untuk kenyamanan tidur yang sempurna.
Kalau kamu mempertimbangkan upgrade ke tempat tidur yang lebih ergonomis, cek kasur pocket spring Uniland Sleep sebagai pilihan ideal.
Untuk membantu kamu memilih kasur yang cocok dan mendukung tidur berkualitas, kami pernah bahas panduan kasur springbed terbaik di sini.
Atau langsung baca ulasan lengkap kenapa kamu wajib pilih kasur pocket spring Uniland Sleep. Ingat, tidur tanpa ngorok bukan cuma mungkin tapi bisa jadi titik awal hidup yang lebih segar dan sehat.