Berapakah Rekor Tidak Tidur Terlama di Dunia?

Rekor tidur terlama. Kamu mungkin pernah kepikiran, Berapa lama sih manusia bisa tidur? atau bahkan nonton video tentang orang yang katanya tertidur selama berminggu-minggu.Â
Fenomena rekor tidur terlama memang memancing rasa penasaran banyak orang. Ada sensasi, ada misteri, dan ada pertanyaan besar tentang batas kemampuan tubuh kita.
Daya tariknya bukan cuma soal ekstremnya durasi, tapi juga kaitannya dengan kesehatan, kondisi medis langka, bahkan kepercayaan spiritual.Â
Dan di balik itu semua, ada satu hal yang ingin kami sampaikan sejak awal tidur bukan perlombaan. Tidur adalah kebutuhan biologis yang harus dikelola, bukan dikejar rekor.
Sejarah Rekor Tidur Terlama
Rekor tidur terlama bukan hal yang mudah dibuktikan. Salah satu yang paling terkenal justru bukan soal tidur panjang, tapi tidak tidur sama sekali.
Randy Gardner, seorang remaja asal California, menjalani eksperimen ilmiah pada tahun 1964 dan berhasil tetap terjaga selama 264 jam atau sekitar 11 hari. Dalam periode tersebut, ia mengalami gangguan penglihatan, halusinasi, hingga kesulitan berbicara.
Namun, itu bukan rekor tidur terlama, dan sejak saat itu, Guinness World Records menghentikan kategori ekstrem semacam ini karena risiko kesehatannya.
Di sisi lain, rekor tidur panjang yang dicatat lebih banyak datang dari kasus medis, bukan eksperimen.
Dampak Fisiologis dan Psikologis dari Kurang Tidur
Tubuh manusia tidak didesain untuk melewatkan tidur dalam jangka panjang. Setelah 24 jam tanpa tidur, kamu mungkin sudah mulai merasa gelisah, sulit konsentrasi, atau mudah tersinggung.
Setelah 48–72 jam, kerusakan kognitif mulai nyata memori jangka pendek terganggu, respon melambat, bahkan bisa muncul halusinasi. Studi dari National Sleep Foundation menunjukkan bahwa kurang tidur bisa menurunkan efisiensi otak hingga 40%.
Dan pada titik tertentu, otak akan memaksa tidur. Sistem sirkadian dan tekanan adenosin akan mendorong tubuh untuk shut down, baik kamu mau atau tidak.
Penjelasan Ilmiah: Batas Tidur dan Mekanisme Otak
Tidur diatur oleh dua sistem utama ritme sirkadian (jam biologis harian) dan homeostasis tidur (dorongan tidur yang menumpuk makin lama kamu terjaga).
Hormon melatonin membantu memberi sinyal ke tubuh untuk mulai istirahat, sementara zat seperti adenosin menumpuk dan memberi efek kantuk.Â
Ketika kamu kurang tidur, tubuh masuk dalam kondisi sleep debt utang tidur yang harus dibayar. Tapi utang ini tidak bisa dilunasi dengan maraton tidur ekstrem.
Kasur dan lingkungan tidur juga punya peran besar. Penelitian menunjukkan bahwa kenyamanan permukaan tidur sangat memengaruhi kualitas tidur.Â
Kalau kamu penasaran bagaimana memilih tempat tidur yang mendukung ritme alami tubuh, kamu bisa baca Panduan Memilih Kasur Springbed Terbaik 2025 yang membahas semua faktor penting dari tingkat kekerasan, bahan, hingga ukuran kasur yang sesuai postur tubuh.
Ketika Tidur Menjadi Gangguan Medis
Selain eksperimen, ada juga kisah nyata yang bikin kita terdiam.
Nicole Delien, seorang remaja dari Pennsylvania, menderita Sindrom Kleine-Levin, sebuah gangguan neurologis langka. Pada 2012, ia dilaporkan tidur selama 64 hari, hanya bangun sesekali untuk makan dan mandi itu pun seperti sleepwalking. Ia dijuluki Sleeping Beauty oleh media.
Wyatt Shaw, bocah tujuh tahun asal Kentucky, tertidur selama 11 hari pada 2017. Meskipun dokter melakukan berbagai tes, mereka tidak menemukan penjelasan pasti. Setelah bangun, Wyatt mengalami gangguan kognitif sementara, tapi akhirnya pulih.
Ada juga Terry Wallis, yang mengalami koma akibat kecelakaan lalu lintas, dan bangun 19 tahun kemudian. Meski ini lebih mirip keadaan koma, bukan tidur, publik tetap tertarik karena lama durasinya.
Semua kasus ini menunjukkan bahwa tidur ekstrem lebih sering merupakan gejala penyakit, bukan sesuatu yang bisa dilatih atau ditiru.
Risiko Tidur Terlalu Lama atau Terlalu Sedikit
Terlalu lama tidur bisa terdengar seperti mimpi indah, tapi kenyataannya justru bisa membahayakan.
Tidur berlebihan sering dikaitkan dengan gangguan metabolik, penurunan fungsi otak, depresi, hingga risiko kematian dini. Hal ini disebut sebagai hypersomnia, dan perlu perhatian medis. Sebaliknya, kurang tidur juga punya efek buruk yang sudah kita bahas di bagian sebelumnya.
Kondisi tidur yang terlalu panjang juga bisa menyebabkan sleep inertia, yaitu sensasi bingung dan lemas berat saat bangun. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah memilih kasur yang mendukung sirkulasi dan kenyamanan postur.Â
Produk dari koleksi kasur Uniland Sleep dirancang khusus untuk mendukung postur alami tubuh dan membantu mengurangi tekanan pada titik-titik berat saat tidur lama.
Perspektif Budaya dan Mitos: Tidur Ribuan Tahun?
Dalam budaya dan kepercayaan, tidur panjang juga punya tempat tersendiri.
Kamu mungkin pernah dengar kisah Ashabul Kahfi sekelompok pemuda yang dalam cerita Al-Qur'an tertidur di dalam gua selama 309 tahun. Cerita ini sering digunakan sebagai simbol kekuatan iman dan perlindungan ilahi.
Media dan pop culture juga sering mengangkat tema tidur panjang, dari film fiksi ilmiah hingga tantangan viral di media sosial. Tapi semua ini, meskipun menarik, sebaiknya tetap kita pandang secara rasional dan tidak dijadikan inspirasi untuk eksperimen pribadi.
Rekor Terkait di Dunia
Penting juga untuk membedakan antara rekor tidur terlama dan rekor tidak tidur terlama. Yang pertama biasanya terjadi karena kondisi medis, sedangkan yang kedua lebih sering dari eksperimen sukarela dan sangat berisiko.
Rekor tidak tidur paling terkenal adalah Randy Gardner, tapi sejak itu Guinness World Records menghentikan pencatatan kategori ekstrem seperti ini, karena dampaknya bisa fatal.
Kalau kamu penasaran soal seberapa jauh batas tubuh manusia bisa bertahan, lebih baik arahkan rasa ingin tahu itu ke eksplorasi tidur yang sehat. Karena tubuh kamu, sama seperti mesin canggih, butuh istirahat yang tepat bukan tantangan ekstrem.
Opini dan Analisis Ahli
Banyak pakar tidur, neurolog, dan psikolog sepakat bahwa eksperimen tidur ekstrem tidak etis dan berbahaya. Dalam jurnal Sleep Health, para peneliti menekankan pentingnya menjaga konsistensi tidur dibandingkan durasi ekstrem.
Ahli dari American Academy of Sleep Medicine menyarankan untuk tidur sesuai dengan kebutuhan usia dan ritme biologis masing-masing individu.Â
Kamu bisa menemukan insight serupa di artikel Sering Mengantuk? Waspadai Gejala Penyakit Ini! yang membahas penyebab rasa kantuk berlebih dan kaitannya dengan penyakit tersembunyi.
Tips Praktis untuk Tidur Sehat dan Nyaman
Daripada mengejar rekor tidur, jauh lebih bijak kalau kamu fokus ke kualitas tidur harian. Berikut beberapa tips sederhana:
-
Tetapkan jam tidur dan bangun yang konsisten
-
Matikan lampu dan gadget setidaknya 30 menit sebelum tidur
-
Gunakan pencahayaan rendah, seperti yang dibahas di artikel Tidur Gelap? Manfaat Tidur dengan Lampu Mati Luar Biasa
-
Perhatikan ukuran tempat tidur yang kamu pakai, agar tidak mengganggu posisi tubuh. Panduan lengkapnya bisa kamu temukan di Ukuran Dipan Kasur yang Wajib Kamu Tahu!
-
Gunakan kasur dengan kualitas yang sesuai kebutuhan tubuh. Untuk pilihan kasur yang nyaman, awet, dan punya teknologi pocket spring terbaru, cek koleksi Kasur Springbed Uniland Sleep.
Kesimpulan
Rekor tidur terlama memang menarik. Tapi semua kisah, dari Randy Gardner, Nicole Delien, sampai Ashabul Kahfi, justru memberi pelajaran penting tidur bukan tentang seberapa lama, tapi seberapa berkualitas.
Kami ingin ajak kamu berhenti terpaku pada angka jam tidur dan mulai fokus ke keseimbangan tubuh, pikiran, dan lingkungan tidur yang sehat. Kalau kamu belum yakin harus mulai dari mana, artikel seperti Panduan Memilih Kasur Springbed Terbaik 2025 bisa jadi titik awal yang membantu.
Dan terakhir, satu pesan dari kami Jangan pernah coba-coba meniru eksperimen ekstrem soal tidur. Karena tidur adalah hak tubuh yang harus dihormati bukan diakali.
- Tag: rekor tidur terlama