Sleepwalking Berbahaya? Kenali Sebab & Cara Mengatasinya

Sleep walking penyebab dan cara mengatasinya

Sleep walking. Sleepers pernah dengar cerita orang yang jalan ke dapur tengah malam, buka kulkas, tapi besoknya dia nggak ingat sama sekali? Atau mungkin kamu sendiri pernah ngalamin hal yang mirip? Bisa jadi itu adalah sleepwalking kondisi di mana seseorang melakukan aktivitas fisik saat tidur, tanpa sadar sama sekali.

Sleepwalking, atau dalam istilah medis disebut somnambulisme, bukan sekadar kejadian aneh yang bisa diceritakan ke teman. Kalau sering terjadi, kondisi ini bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain di sekitar.

Apa Itu Sleep Walking (Somnambulisme)

Secara medis, sleepwalking didefinisikan sebagai kondisi ketika seseorang berjalan atau melakukan aktivitas lainnya saat masih tertidur, terutama dalam fase tidur non-REM. Ini berbeda dari mimpi buruk atau night terror.

karena orang yang sleepwalking biasanya tidak mengalami mimpi yang menyeramkan mereka hanya terlihat seperti terbangun, padahal masih dalam kondisi setengah sadar.

Menurut MedlinePlus, sleepwalking lebih sering terjadi pada anak-anak. Tapi orang dewasa juga bisa mengalaminya, apalagi kalau sedang stres atau kurang tidur. WHO bahkan mengklasifikasikan sleepwalking sebagai gangguan arousal dalam ICD-10, artinya seseorang terbangun dari tidur dalam keadaan kesadaran yang rendah.

Penelitian dari NCBI juga menyebutkan bahwa sleepwalking sering terjadi di fase tidur non-REM dan bisa dipicu oleh genetik, kurang tidur, atau efek obat tertentu.

Penyebab Sleep Walking yang Perlu Diwaspadai

Nah, sekarang kita masuk ke hal yang sering jadi pertanyaan kenapa sih sleepwalking bisa terjadi?

Ada banyak faktor yang bisa memicu sleepwalking. Yang paling umum di antaranya:

1. Kelelahan dan kurang tidur. Ketika tubuh dan otak kamu nggak cukup istirahat, mereka bisa ‘salah koordinasi’ saat masuk fase tidur dalam. Misalnya kamu sering begadang, kualitas tidur kamu bisa menurun drastis.

2. Stres dan kecemasan. Kondisi psikologis seperti stres berat bisa memicu aktivitas otak yang nggak stabil saat tidur. Ini juga salah satu alasan kenapa sleepwalking sering terjadi saat ada tekanan emosional.

3. Faktor genetik. Kalau dalam keluargamu ada yang pernah sleepwalking, kemungkinan kamu juga bisa mengalami hal yang sama.

4. Gangguan tidur lain. Sleep apnea atau restless leg syndrome bisa membuat pola tidur jadi kacau dan meningkatkan risiko terjadinya sleepwalking.

5. Pengaruh obat-obatan. Beberapa jenis obat penenang atau antidepresan bisa memengaruhi aktivitas otak saat tidur.

6. Demam tinggi, terutama pada anak-anak, juga bisa menyebabkan gangguan pada fase tidur yang normal.

Perubahan lingkungan tidur, misalnya tidur di tempat baru atau di kasur yang tidak nyaman, bisa jadi salah satu pemicu juga.

Kalau kamu ingin tahu lebih dalam tentang bagaimana kualitas tidur bisa terpengaruh oleh kasur dan teknologi di dalamnya, kamu bisa baca artikel Teknologi Kasur Springbed.

Tanda dan Ciri Orang Mengalami Sleep Walking

Sleepwalking sering kali nggak disadari oleh penderitanya. Tapi orang di sekitarnya biasanya bisa mengenali beberapa ciri khas, seperti:

  • Bangun dari tempat tidur dengan mata terbuka, tapi tatapannya kosong

  • Wajah tanpa ekspresi, tidak merespons saat diajak bicara

  • Melakukan aktivitas sederhana seperti berjalan, membuka pintu, atau memindahkan barang

  • Sulit dibangunkan dan terlihat bingung saat terbangun

  • Tidak mengingat kejadian apapun keesokan harinya

Bahaya Sleep Walking bagi Penderita dan Lingkungan

Sleepwalking bukan cuma soal bangun di malam hari. Risikonya bisa serius, apalagi kalau terjadi berulang tanpa pengawasan. Menurut MedlinePlus, gangguan tidur seperti parasomnia bisa berdampak langsung pada kualitas hidup.

Risiko yang paling umum adalah cedera fisik. Orang yang sleepwalking bisa jatuh dari tangga, menabrak benda keras, atau tersandung tanpa sadar. Bahkan, ada juga yang sampai keluar rumah dan berjalan di jalan raya.

Studi dari PMC (Mainieri et al., 2023) menyebutkan bahwa parasomnia seperti sleepwalking bisa menimbulkan risiko tinggi, dan jika sering terjadi, perlu penanganan yang serius.

Selain itu, sleepwalking juga bisa menyebabkan kejadian memalukan, seperti mengompol, makan makanan aneh, atau merusak barang tanpa sadar.

Cara Mengatasi Sleep Walking Secara Alami dan Medis

Kabar baiknya, sleepwalking bisa diatasi apalagi kalau kamu tahu pemicunya. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

  • Jaga jadwal tidur yang teratur, tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari

  • Ciptakan rutinitas tidur yang menenangkan, seperti mandi air hangat atau membaca buku

  • Kelola stres dengan meditasi ringan, journaling, atau aktivitas santai sebelum tidur

  • Hindari konsumsi alkohol dan kafein di malam hari

  • Pastikan lingkungan tidur aman. Singkirkan benda tajam, tutup jendela, dan kunci pintu

  • Gunakan teknik scheduled awakening, yaitu membangunkan penderita beberapa menit sebelum waktu biasanya sleepwalking terjadi

Kalau kejadian ini mulai sering dan membahayakan, sebaiknya konsultasi ke dokter atau ahli tidur. Pemeriksaan seperti EEG atau polisomnografi bisa membantu mengidentifikasi penyebab utamanya. Kamu juga bisa pelajari Cara Cepat Tidur Alami Tanpa Obat di blog Uniland Sleep.

Pencegahan Sleep Walking Agar Tidak Terulang

Pencegahan bisa kamu mulai dari hal sederhana:

  • Selalu kunci pintu dan jendela sebelum tidur

  • Pasang alarm pintu atau pengaman tambahan kalau perlu

  • Singkirkan benda berbahaya di sekitar tempat tidur

  • Edukasi orang di rumah tentang kondisi ini, supaya mereka bisa bantu jaga

  • Monitoring pola tidur secara berkala, misalnya dengan sleep tracker

Kalau kamu merasa kualitas tidur terganggu karena lingkungan tidur yang nggak nyaman, kamu bisa pertimbangkan koleksi kasur yang lebih mendukung tidur berkualitas.

Kasur busa bisa jadi pilihan kalau kamu butuh kenyamanan di ruangan yang sempit atau kamar kos.

Kasur pocket spring juga bisa bantu menjaga stabilitas tidur malam dan mengurangi gangguan dari gerakan kecil di atas kasur.

Sleep Walking pada Anak dan Orang Dewasa

Sleepwalking pada anak-anak biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang seiring bertambahnya usia. Tapi kamu tetap harus waspada kalau:

  • Terjadi sangat sering

  • Disertai gejala lain seperti kecemasan atau tantrum

  • Membuat anak keluar dari rumah atau terjatuh

Sementara pada orang dewasa, sleepwalking bisa jadi tanda masalah psikologis atau neurologis yang lebih serius. Jangan abaikan kalau kamu mengalaminya terus-menerus di usia dewasa.

Kalau kamu penasaran bagaimana kasur memengaruhi kualitas tidur orang dewasa, kamu bisa baca Fitur Wajib Kasur Springbed .

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Sleep Walking

1. Apakah sleepwalking berbahaya?
Ya, terutama kalau terjadi di lingkungan yang tidak aman. Risiko cedera cukup tinggi.

2. Apakah sleepwalking bisa sembuh sendiri?
Pada anak, biasanya akan hilang seiring usia. Tapi kalau terjadi terus, perlu diperiksa.

3. Bolehkah membangunkan orang sleepwalking?
Idealnya, arahkan mereka kembali ke tempat tidur dengan lembut. Hindari membangunkan secara mendadak karena bisa membuat mereka bingung atau panik.

4. Apakah sleepwalking berkaitan dengan gangguan mental?
Tidak selalu, tapi bisa menjadi gejala dari stres berat, trauma, atau gangguan tidur lainnya.

5. Berapa lama biasanya sleepwalking terjadi?
Bisa berlangsung beberapa detik sampai 30 menit, tergantung kondisi tidur.

6. Apakah sleepwalking bisa dicegah sepenuhnya?
Tidak selalu. Tapi dengan menjaga pola tidur, stres, dan lingkungan tidur yang aman, risikonya bisa sangat dikurangi.

Kesimpulan

Sleepwalking adalah gangguan tidur yang terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik saat tidur, tanpa sadar. Penyebab utamanya bisa karena genetik, stres, kurang tidur, atau gangguan tidur lain. Bahaya utamanya adalah risiko cedera dan kecelakaan.

Untuk mengatasi sleepwalking, penting untuk menjaga pola tidur yang sehat, mengelola stres, menciptakan lingkungan yang aman, dan berkonsultasi ke dokter bila perlu.

Kalau kamu merasa kasur yang kamu pakai sekarang berkontribusi ke gangguan tidur, coba lihat juga berbagai jenis Kasur Uniland Sleep yang bisa membantu menjaga stabilitas gerak saat tidur lebih dalam.

Semoga kamu bisa tidur lebih nyenyak malam ini tanpa jalan-jalan ke dapur lagi.

Â